Life Is A Style ? (Bag. 2 dari 2)
Pada
peperangan Qadisiyah, pasukan umat Islam yang berjumlah 30.000 personil,
dibawah komando sahabat Sa'ad bin Abi Waqqas, menghadapi pasukan Persia
yang berjumlah 200.000 personil. Sebelum peperangan dimulai, panglima
perang Persia meminta agar umat Islam mengutus seorang juru runding guna
berunding dengannya. Memenuhi permintaan ini, sahabat Sa'ad bin Abi
Waqqas mengutus Rib'i bin 'Amir.
Setibanya Rib'i di pertendaan Panglima
Persia yang bernama Rustum, ia mendapatkan tenda Rustum telah dihiasi
dengan permadani berhiaskan emas, sutra, permata, intan berlian dan
hiasan indah lainnya.
Sedangkan
Rustum dengan mengenakan mahkota dan berbagai aksesoris mewah lainnya,
telah duduk menunggunya di atas kursi yang terbuat dari emas.
Sedangkan Ribi'i datang dengan mengenakan pakaian yang kedodoran karena
kebesaran, menenteng sebilah pedang, sebatang tombak, perisai, dan
menunggangi kuda yang pendek. Ribi'i terus berjalan sambil menunggangi
kudanya, hingga kudanya menginjak ujung permadani tenda Rustum.
Selanjutnya ia turun dan menambatkan kudanya dibeberapa bantal sandaran
yang ada di tenda Rustum. Ia maju menghadap ke Rustum dengan tetap
menenteng pedangnya, mengenakan baju dan topi besinya.
Menyaksikan ulah Ribi'i ini, sebagian pengawal Rustum menghardiknya dengan berkata: Letakkan senjatamu!
Menyaksikan ulah Ribi'i ini, sebagian pengawal Rustum menghardiknya dengan berkata: Letakkan senjatamu!
Tanpa gentar, Rabi'i menanggapi hardikan itu dengan berkata: Bukan aku yang berinisiatif untuk datang ke tempat kalian, akan tetapi kalian yang mengundangku untuk datang. Bila kalian tidak suka dengan caraku ini, maka aku akan kembali. Mendengar perdebatan ini, Rustum berkata: Biakan ia masuk.
Tatkala
Rib'i dizinkan masuk, tidak diduga, ia menghunjamkan tombaknya ke
setiap bantal sandaran sutra yang ia lalui. Setiba dihadapan Rustum, ia
bertanya kepada Ribi'i: Apa tujuan kalian datang kemari? Ribi'i segera
menjawab dengan tegas: Kami datang untuk membebaskan umat manusia dari perbudakan kepada sesama manusia, menuju kepada perbibadatan kepada Allah, dari himpitan hidup dunia kepada kelapangan hidup di akhirat, dari penindasan
tokoh-tokoh agama, ke dalam naungan keadilan agama Islam. Allah
mengutus kami untuk menyebarkan agama-Nya kepada seluruh umat manusia.
Barang siapa yang menerima seruan kami, maka kami menerima keputusannya
itu dan kamipun segera kembali ke negri kami. Sedangkan orang yang
enggan menerima seruan kami, maka kami akan memeranginya, hingga kita
berhasil menggapai janji Allah.
Spontan Rustum dan pasukannya kembali bertanya: Apa janji Allah untuk kalian? Ribi'i menjawab: Orang yang gugur dalam perjuangan ini mendapatkan surga dan kejayaan bagi yang selamat. (Al Bidayah wa An Nihayah oleh Ibnu Katsir 7/46-47).
Spontan Rustum dan pasukannya kembali bertanya: Apa janji Allah untuk kalian? Ribi'i menjawab: Orang yang gugur dalam perjuangan ini mendapatkan surga dan kejayaan bagi yang selamat. (Al Bidayah wa An Nihayah oleh Ibnu Katsir 7/46-47).
Demikianlah,
bila harga diri seseorang tertanam kuat dalam jiwanya. Ia tidak menjadi
gentar atau rendah diri walaupun penampilannya serba pas-pasan
sedangkan lawan bicaranya lengkap dengan berbagai aksesoris yang
menyilaukan mata.
Saudaraku! Anda bisa bayangkan, andai anda dengan perlengkapan yang ditugasi untuk menemui panglima perang Persia dengan perlengkapan yang demikian itu, kira-kira bagaimana perasaan dan sikap anda?
Rasulullah r bersabda :
(رُبَّ أَشْعَثَ مَدْفُوعٍ بِالأَبْوَابِ لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللَّهِ لأَبَرَّهُ). رواه مسلم
"Bisa
saja seseorang berpenampilan kumuh, selalu diusir orang karena dianggap
remeh, akan tetapi bila ia bersumpah memohon kepada Allah, maka Allah
pasti memenuhi permohonannya." Riwayat Muslim.
Sebaliknya! Walaupun berbagai aksesoris yang berkilau, indah nan mahal harganya telah melekat pada diri anda, akan tetapi anda jauh dari Allah, bergelimang dalam kemaksiatan, maka kehinaan akan melekat selalu di kening anda.
Al Hasan Al Bashri berkata:
إِنَّهُم ـ يعني أَهْلَ المَعَاصِي وَالذُّنُوبِ ـ وَإِنْ هَمْلَجَتْ بِهِمُ البَرَاذِيْنُ وَطَقْطَقَتْ بِهِمُ البِغَالُ ، إنَّ ذُلَّ المَعْصِيَةِ لَفِي قُلُوبِهِمْ، أَبَى اللهُ إِلاَّ أَنْ يُذِلَّ مَنْ عَصَاهُ
"Sesungguhnya
mereka –para pelaku kemaksiatan dan dosa- walaupun menunggangi kuda
yang gagah, dibuat melenggak-lenggok oleh keledai yang mereka tunggangi,
akan tetapi kehinaan akibat amal kemaksiatan senantiasa melekat di
hatinya. Allah tidak akan menimpakan kepada orang yang bermaksiat
kepanya-Nya kecuali kehinaan."
Haramkah Anda Berpakaian Bagus?
Saudaraku! Mungkin anda bertanya: bila demikian, apa itu artinya umat Islam harus berpenampilan kumuh, kusut, tidak rapi dan meninggalkan segala keindahan dunia?
Tidak
demikian saudaraku! Besarkan hati anda, tidak perlu kawatir, andai tetap
dibenarkan untuk mencicipi berbagai keindahan dunia. Dan bahkan
sebaliknya, berbanggalah menjadi umat islam, karena Allah Ta'ala
menciptakan segala isi dunia tiada lain kecuali untuk kepentingan anda.
)هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُم مَّا فِي الأَرْضِ جَمِيعاً( البقرة 29
"Dialah Allah Yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu." (QS. Al Baqarah : 29). Pada ayat lain Allah berfirman:
)قُلْ مَنْ حَرَّمَ زِينَةَ اللّهِ الَّتِيَ أَخْرَجَ لِعِبَادِهِ وَالْطَّيِّبَاتِ مِنَ الرِّزْقِ قُلْ هِي لِلَّذِينَ آمَنُواْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا خَالِصَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَذَلِكَ نُفَصِّلُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ( الأعراف 32
"Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah
yang telah di keluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah
yang mengharamkan) rezeki yang baik". Katakanlah: "Semuanya itu
(disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus
(untuk mereka saja) di hari kiamat. Demikianlah Kami menjelaskan
ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui." (QS. Al A'raf : 32).
Pada suatu hari Rasulullah r bersabda:
(لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ). قَالَ رَجُلٌ: إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً. قَالَ: (إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ). رواه مسلم
"Tidak masuk surga orang yang di hatinya terdapat sebesar debu dari kesombongan."
Spontan salah seorang sahabat Nabi terkejut dan bertanya :
"Sesungguhnya ada orang yang suka bila berpakaian bagus, dan mengenakan
sendal yang bagus pula." Rasulullah r menanggapi pertanyan ni dengan
bersabda: "Sesungguhnya Allah Maha Indah, mencintai keindahan. Kesombong
adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain." (H.R. Muslim).
Pendek
kata: Harga diri anda hanya ada di dalam jiwa anda. Bila anda berjiwa
besar karena dekat dengan Allah Yang Maha Besar dan Agung, sumber segala
kebesaran, maka tanpa aksesoris yang macam-macampun anda tetap percaya
diri. Sebaliknya, bila jiwa anda kerdil karena jauh dari Allah
Yang Maha Besar dan Agung, maka apapun aksesoris yang anda sematkan
pada diri anda, maka tidak akan dapat mengangkat derajat anda.
Percayalah saudaraku!
Diantara aplikasi nyata keyakinan ini anda akan selalau membeli segala kebutuhan anda tepat guna dengan harga yang tepat pula dan tidak pernah membeli produk hanya karena pertimbangan mereknya.
<;span style="font-size:
small;"><br />Sebagaimana anda tidak menjadi latah dengan tren
yang sedang berkembang di masyarakat. Anda tetap percaya diri walaupun
aksesoris yang anda kenakan telah expire date, karena anda percaya bahwa
harga diri anda terletak pada iman dan taqwa anda yang tidak pernah
kadaluwarsa.</div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya,
saya mohon maaf bila ada kata-kata saya yang kurang berkenan, semoga
Allah Ta'ala melimpahkan kemurahan-Nya kepada kita semua, sehingga kita
menjadi hamba-Nya yang besar karena besarnya iman yang melekat di dada.
Wallahu a'alam bisshawab.
[ Muhammad Arifin bin Baderi, M.A. ]
[ Muhammad Arifin bin Baderi, M.A. ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar