Manusia dan Binatang; Apa bedanya ?
(Belajar Dari Sekitar Kita )
Banyak
binatang yang hidup di sekitar manusia; Pernahkah kita memperhatikan
kehidupan mereka ? Coba kita renungkan perjalanan hidup mereka.
Ayam
sebagai contohnya; Sebelum subuh ia sudah bangun dari tidurnya,
berkokok membangunkan manusia. Kemudian memulai aktivitas kesehariannya:
Mencari makan, mengais rezeki untuk melanjutkan kehidupannya di muka bumi ini.
Yang punya anak, maka ia akan mengajak anak-anaknya mencari makan.Berlari-lari kecil dan menceker-ceker tanah untuk mencari cacing.
Kadang
kala kelakuannya itu membuat tanaman dan bunga-bunga rusak. Teras rumah
orang menjadi kotor dan tidak enak dilihat. Dia tidak pernah berfikir
apakah perbuatannya
itu membuat manusia marah dan terganggu ?Dia tidak pernah memikirkan hal
itu; manusia akan marah dan mencercanya, tidak ia hiraukan.
Silahkan
manusia marah, yang menjadi tujuannya adalah bagaimana perutnya kenyang
dan anak-anaknya tidak kelaparan. Bila melihat jagung yang sedang
dijemur, dengan santai dia akan mematuknya, sampai si pemilik
mengusirnya. Tidak ada dibenaknya kata : "milik orang", yang didapatnya
dimakan dan itulah miliknya!
Urusan
buang kotoran; dimana ia menginginkan ia akan membuangnya, entah itu di
teras rumah yang baru dibersihkan atau di tanah yang basah dan jorok,
yang penting baginya nafsunya terlampiaskan.
Bila
hendak bertelur; maka tidak akan sungkan-sungkan berteriak-teriak,
walaupun di siang bolong, di waktu orang sedang tidur, baginya yang
penting keinginannya tersalurkan.
Beda
lagi dengan ayam jago atau ayam jantan, selain mencari makan biasanya
ia berjalan ke timur dan ke berat untuk mencari pasangan. Bila melihat
ayam betina berjalan, dia tidak pernah berfikir untuk menundukkan
pandangannya). Ketika memiliki keinginan untuk bercinta, maka ia tidak
akan susah-susah untuk meminang betina dan menikahinya. Bila nafsu
birahinya telah memuncak, maka di mana ia melihat betina, ia akan
mengejarnya, mendekatinya, merayunya dengan suaranya dan ketampanannya,
dan bila berhasil menarik hati si betina maka ia akan melampiaskan
nafsunya, entah betina itu milik siapa, ia tidak memikirkannya.
Di
sore hari ia akan kembali ke tempat tinggalnya untuk bermalam, atau
mencari tempat untuk beristirahat dari kebisingan dunia, tidur
memejamkan mata dan keesokan harinya dia akan mulai berkokok dan
menjalani aktivitas dunianya. Begitulah kehidupannya sampai ia dipotong
atau mati menjadi bangkai.
Rata-rata
kehidupan binatang yang lainnya seperti; sapi, kambing, tidak jauh
berbeda dengan kehidupan ayam. Tujuannya adalah: Mengisi perut sampai
kenyang, memuaskan nafsu yang di bawah perut, memelihara anak-anaknya,
mencari tempat tinggal.
Bagi mereka tata krama untuk mencapai tujuan tidak dipikirkan; karena mereka adalah binatang, yang penting bagaimana tujuan tercapai. Dan setelah itu, pada akhirnya akan menjadi santapan manusia atau menjadi bangkai.
Itulah kehidupan binatang; Apakah ada di antara manusia yang meniru gaya hidup binatang ?
Setiap
hari aktivitasnya adalah bekerja mengais rizqi, membanting tulang dan
memeras keringat untuk perutnya, untuk anak-anaknya, membangun rumah,
memuaskan nafsu birahinya tanpa aturan. Tanpa ia sadari bahwa dirinya
berbeda dengan binatang dan tata kehidupannya harus berbeda pula dengan
binatang.
Ia
adalah insan yang berakal, yang tujuan penciptaannya adalah berbeda
dengan binatang, ia dicipta bukan hanya untuk memenuhi nafsu semata,
tapi ia tercipta dengan tujuan yang agung menjadi abdi Sang pencipta.
" Manusia berbeda dengan binatang, saat ia menjadi hamba yang beribadah kepada Tuhan-Nya".
Madinah Nabawiah, Muharram 1433 H.
Syafiq Riza Hasan Basalamah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar